Mahasiswa PAI Institut Ahmad Dahlan mengikuti Kegiatan Keputrian sebagai Wadah Pembentukan Karakter Religius dan Kesadaran Diri pada Siswi SMAN 4 Kota Probolinggo
Kegiatan Keputrian sebagai Wadah Pembentukan Karakter Religius dan Kesadaran Diri pada Siswi SMAN 4 Kota Probolinggo
Kegiatan keputrian yang dilaksanakan di SMAN 4 Kota Probolinggo merupakan salah satu bentuk kegiatan ko-kurikuler yang memiliki nilai strategis dalam membentuk karakter dan kepribadian siswi. Kegiatan Keputrian ini dilaksanakan di Aula Graha cendekia bersamaan dengan pelaksnaan Shalat Jum’at Berjama’ah, harapannya kegiatan ini mampu mewadahi siswi-siswi yang sedang datang bulan (haid). Sebagai bagian dari pembiasaan keagamaan, kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai penguatan spiritualitas, tetapi juga sebagai sarana untuk menumbuhkan kepekaan sosial, emosional, dan moral peserta didik. Dalam konteks pendidikan karakter, kegiatan keputrian menjadi media penting untuk menginternalisasikan nilai-nilai akhlakul karimah yang selaras dengan tujuan pendidikan nasional.
Pada pelaksanaannya, kegiatan keputrian ini diisi dengan pemantik materi dari beberapa guru perempuan yang sudah terjadwal oleh Kegiatan Keputrian sebagai Wadah Pembentukan Karakter Religius dan Kesadaran Diri pada Siswi SMAN 4 Kota Probolinggo
Kegiatan keputrian yang dilaksanakan di SMAN 4 Kota Probolinggo merupakan salah satu bentuk kegiatan ko-kurikuler yang memiliki nilai strategis dalam membentuk karakter dan kepribadian siswi. Kegiatan Keputrian ini dilaksanakan di Aula Graha cendekia bersamaan dengan pelaksnaan Shalat Jum’at Berjama’ah, harapannya kegiatan ini mampu mewadahi siswi-siswi yang sedang datang bulan (haid). Sebagai bagian dari pembiasaan keagamaan, kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai penguatan spiritualitas, tetapi juga sebagai sarana untuk menumbuhkan kepekaan sosial, emosional, dan moral peserta didik. Dalam konteks pendidikan karakter, kegiatan keputrian menjadi media penting untuk menginternalisasikan nilai-nilai akhlakul karimah yang selaras dengan tujuan pendidikan nasional.
Pada pelaksanaannya, kegiatan keputrian ini diisi dengan pemantik materi dari beberapa guru perempuan yang sudah terjadwal oleh SMA Negeri 4 Probolinggo. Namun, kegiatan ini terdapat beberapa aspek pembahasan yakni Keagamaan, budi pekerti, psikologi, dan kesehatan. Pada hari jumat tanggal 16 Oktober mengangkat tema “Narcissistic Personality Disorder” (NPD). Tema ini sangat relevan dengan fenomena remaja masa kini, di mana media sosial dan budaya eksistensi diri seringkali mendorong munculnya perilaku narsistik. Dengan memahami konsep NPD, siswi diharapkan mampu melakukan refleksi diri serta memahami batas antara self-confidence yang sehat dengan kecenderungan narsistik yang berlebihan. Pembahasan ini juga menunjukkan bahwa keputrian tidak hanya membicarakan aspek keagamaan secara ritual, melainkan juga mengaitkan nilai spiritual dengan dinamika psikologis remaja modern.
Kegiatan seperti ini menunjukkan adanya integrasi antara pendidikan agama, psikologi, dan pembentukan karakter, yang sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan saat ini. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu peserta didik mengenal dirinya secara lebih mendalam, sementara siswi dilatih untuk berpikir kritis dan introspektif terhadap perilaku sehari-hari. Melalui pendekatan yang humanis dan edukatif, kegiatan keputrian menjadi ruang aman bagi siswi untuk berdialog, belajar, dan tumbuh sebagai pribadi yang beriman serta berintegritas.
Dengan ini kegiatan keputrian di SMAN 4 Kota Probolinggo bukan sekadar rutinitas mingguan, tetapi merupakan proses pembentukan karakter yang berkelanjutan. Melalui pemahaman terhadap isu-isu aktual seperti Narcissistic Personality Disorder, kegiatan ini berkontribusi pada pembangunan generasi muda perempuan yang religius, reflektif, dan adaptif terhadap tantangan zaman. Dapat disimpulkan bahwa inisiatif ini patut diapresiasi dan dikembangkan sebagai praktik baik pendidikan berbasis nilai dan kesadaran diri.